Senin, 04 Mei 2015

Serunya Masa Kecil

Saya mau cerita keseruan saya dan adik saya masih kecil, yang lucu dan menarik waktu kami masih duduk di sekolah dasar.

1. Bebek
Sore itu turun hujan, saya dan adik bosen main dalam rumah. Dari jendela kamar kami rasanya enak kalau main hujan-hujanan. Jadilah kita merayu mama supaya boleh main hujan. Tentu saja hasilnya adalah TIDAK. Di teras rumah kami masih merayu-rayu mama supaya dibolehkan, dan akal bulus kami pun muncul. Di depan rumah induk bebek dan anak-anaknya sedang asyik ria main air di cekungan jalan. Kami pun langsung bilang ke mama "mama.. mama, bebek aja bolehin anak-anaknya maen hujan. Masak kita ga di bolehin?". Mama ketawa, dan akhirnya luluh juga hihiiii. Jadilah saya dan adik main hujan, tapi ga hanya itu saja mama ikutan hujan-hujanan beresin taman piramidanya yang sudah mulai tak berbentuk indah. horayyyy.

2. Buah Apel
Namanya masih kecil, tentu kita kerjaanya main terus. Saya dan adik sedang main bersama teman-teman di salah satu rumah teman kami. Datanglah mama minta kita pulang untuk belajar. Tentu saja kami menolak. Mama akhirnya pulang, tapi ga lama dateng lagi dengan sesuatu di tangannya. Mama pun merayu kami lagi, terutama adik saya, karna dia yang paling malas belajar "Ayo pulang, kalau pulang belajar nanti mama kasih apel" kata mama sambil menunjukkan buah apel di tangannya. Apel merah dan besar. Adik saya pun ga mau kalah di hampiri mama dan blugggh apel pun jatuh dari tangan mama "Tuh kan mama boong, itu kan buah-buahan plastik yang di atas meja" hahhaaa ketawalah kami semua, mama pun keki tapi akhirnya menyerah dan malah ngobrol dengan ibunya teman kami. Hihihiiii 

3. Ikan
Pertama kali kami pindah kelingkungan rumah kami sekarang, kami belum bisa cepat akrab dengan anak-anaknya. Kendala yang paling susah adalah bahasa, mereka pakai bahasa Jawa. Mama meminta mereka supaya kita diajak main, jadilah mereka pakai bahasa indonesia yang aneh dengan logat Jawa menurut kami waktu itu. Tidak tanggung-tanggung kami di ajak maen ke sawah "nyeserin" ikan-ikan kecil, ke ladang ngambilin semangka atau "nyerampangin" pohon kedondong. Pulang-pulang saya dan adik dimarahi mama, karena badan kotor, dekil, dan tentu saja banyak luka. Tapi ntah gimana mama akhirnya ikut-ikutan ke sawah "nyeserin" ikan. Ikannya kecil-kecil, lalu mama buatin kolam-kolaman untuk kita. Tingginya cuma setinggi empat bata merah, ada pohon, terowongan dan rumah-rumahannya. Tapi umur ikan itu ga selalu lama, ikannya mati dipatokin ayam hikksss :(

4. Ladang dan Sawah
Ladang dan sawah waktu kecil adalah hal aneh buat saya dan adik. Tapi itu tidak lama, maklumlah lingkungan rumah kebanyakan orang-orangnya berladang dan sawah. Kami suka ikut mereka ke ladang dan sawah, bagi kami itu menyenangkan. Rebutan buah semangka, manjat pohon rambutan, belimbing, rebutan cari ikan, bahkan kita punya wilayah-wilayah sendiri yang ga boleh dimasuki teman-teman yang laen, saya dan adik jadi preman kecil dulu dan mereka itu manut-manut saja hahhaa. Tapi ada kejadian yang buat saya "kesambet setan", gara-garanya adalah magrib-magrib ikutan "nyerampangin" pohon kedondong di sawah. Biasanya kami magrib ke masjid dan mama akan jemput kami lepas isya di rumah penjaga masjidnya. Lepas Isya banyak laron datang. Jadilah saya, adik dan penjaga masjid nangkapin laron di masjid dan di taro di baskom berisi air, katanya sih mau dibuat rempeyek. Karena cape saya dan adik tidur di bale-bale rumah, mama masih ngobrol. Tiba-tiba saya nangis meraung-raung, katanya saya kesambet, sebenernya saya tau apa yang mereka bilang ke saya, cuma saya antara sadar dan tidak. Besoknya pagi-pagi saya di bawa ke dukun, saya liat dukun itu minum air segelas lalu di kumur-kumur, dalam hati saya sudah menyebut 'awas aja kalo saya disembur" cuma saya ga bisa ngomong, dan hasilnya saya benar-benar di sembur dan menerimanya dengan wajah tanpa ekspresi. Selama seminggu saya jadi kayak orang bego, kerjaannya selalu di gendong mama ga mau lepas. Dari situ saya jadi ga mau maen ke sawah lagi.

5. Masjid
Dulu waktu kami kecil masih banyak anak-anak yang ke masjid untuk sholat magrib dan belajar mengaji. Sekarang jarang banget yang mau ke masjid, acara tv lebih mengasyikkan. Karna dulu masih jarang ada lampu jalan, jadi kami pakai batang daun pepaya di buat obor. Pasti pada ga tau kan seperti apa hehheee, jadi batang daun pepaya kita ambil dari pohonnya jangan sampe bolong, lalu kita potong sekitar 3 centi dari daunnya, setelah itu kita isi minyak tanah lalu kita sumbat pakai kain, jadilah obor-obor cantik. Bisa juga pakai bambu loh. 
Setengah jam sebelum magrib, banyak yang menjumput kami atau kami menjemput mereka ke rumah. Kadang kami datang cepet-cepetan gegara rebutan mix, tentunya kami mau suara kami eksis didengar orang-orang lewat pengeras suara masjid, yupss kita ganti-gantian baca salawatan atau nyanyi puji-pujian. Kadang sampe bisa berantem ga mau ngalah Hahhaaa.

6. Anak Ayam
Di rumah kami mama memelihara ayam, dan ntah kenapa awal mulanya ada anak ayam yang tidak di "angkremi" sama induknya. Jadilah saya dan adik yang merawatnya. Kita taro di wadah nasi yang besar. Kita taro tempat tidur, tempat minum, bahkan tempat tidurnya ada popoknya. Gantian saya dan adik cuci popoknya, kadang teman kami yang cuci. Kalau main kami ajak.  
Ada tiga kali kami merawat anak ayam yang ditelantarin induknya, dan tiga-tiganya mati oleh saya hikksss. Pertama, malam-malam dia ciap-ciap jadi saya ambil dari kurungannya dan saya bawa tidur taro di dada dia diem, sepertinya kedinginan, ga taunya saya lupa dan tidur pulas alhasih pagi-pagi saya bangun dia sudah terbujur kaku ketindih badan saya hiksss. Kedua, waktu saya ajak main ikut mama kerumah tetangga malam-malam, anak ayamnya saya taro di kantung jaket (tentu saya pakein popok anak ayamnya), karena ga sadar anak ayam lompat/jatuh ke kursi tau-tau udah kaku aja, sepertinya kedudukan ama saya hikkss hikss. Ketiga, saya lupa matinya kenapa hiksss hikss hiksss.

Masa sekarang, apa anak-anak kecil merasakan masa-masa serunya bermain ya? Main kelereng, lempar kayu, sumput batu, sembunyi-sembunyian, bekel, main lompat tali, dll. Kebanyakan anak-anak sekarang maennya hp atau games jangan-jangan mereka pun tak tau permainan apa itu?!.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar