Sabtu, 04 Juli 2015

Mantan

Mantan adalah orang di masa lalu yang pernah disayangi dan ada dalam hati seseorang. Mantan ini bisa berupa sahabat, pacar, suami/istri.

Kebanyakan orang jika sudah putus hubungan maka akan musuhan atau saling menjelekkan. Jarang ada yang masih tetap akur.


Pertama saya akan bahas tentang mantan pacar. Saya pernah membaca suatu artikel yang membahas tentang mantan dalam arti pacar. Di artikel tersebut ada seseorang yang berkata untuk apa baik-baikan dengan mantan toh sudah tak ada hubungan lagi. Sebenernya saya suka heran, kenapa orang-orang kebanyakan anti untuk berhubungan baik dengan mantannya. Bukankah dulu sebelum jadi pacar mereka berteman? Bukankan dulu mereka memutuskan berpacaran karena saling suka dan sayang? Jadi kenapa ketika hubungan itu berakhir malah jadi musuh bahkan ada yang saling menjelekkan. Jika ada yang tetap akur akan dipandang aneh oleh orang-orang sekitarnya, bukankah itu lucu?!.

Saya berpendapat mungkin ketika putusnya tidak baik-baik mungkin bisa jadi musuhan atau saling menjelekkan. Tapi kenapa kita tidak bersikap lebih dewasa. Putusnya hubungan kita mungkin saja dia bukan jodoh yang tidak baik/tepat untuk kita, atau kita jadi tau sifat buruk dia seperti apa. Kita tidak tau siapa tau dengan putus dengan dia kita dapat jodoh yang lebih baik lagi dan lagi.

Saya sangat salut dengan orang yang bisa memaknai putusnya hubungan secara dewasa. Masih saling sapa tidak menjelekkan satu sama lain, masih menjaga silaturahmi. Memang ini kadang suka di salah artikan oleh orang yang akan menjadi pasangan mantan kita. Saya mengalaminya dan menurut saya itu sangat-sangat lucu. Saya berpikir kenapa harus bermusuhan dan di musuhi? saya menjalin hubungan baik karena berpikir bagaimanapun juga dia adalah orang yang pernah sayang dan menjaga saya. Saya pernah melihat acara talkshow waktu itu Dian Nitami sedang ditanya apakah dia tidak cemburu dengan mantan-mantan suaminya atau wanita di sekitar Anjas? Dian menjawab "untuk apa saya cemburu?! bagaimanapun juga dia sekarang sudah jadi suami saya, saya yang berhasil mendapatkan Anjas, yang lain adalah masa lalu" saya suka sekali dengan jawaban itu. Tapi memang kadang kita baik dengan mantan suka disalah artikan kalau kita tidak bisa move on dan ada juga mantan yang berpikir kita masih berharap dengan dia, padahal tidak.

Saya sebenernya patut bersyukur, saya masih berhubungan baik dengan mantan saya. Cuma sekarang saya lebih berhati-hati lagi karena tidak mau dianggap tidak move on atau pengganggu hubungan. Saya mengalami hal buruk dengan pasangan salah satu mantan saya, dan itu menggelikan sekali, seandainya saja dia tau seperti apa ceritanya, saya rasa dia akan benar-benar shock dan tentunya saya sangat-sangat beruntung karena saya putus dengan mantan saya tersebut. Seperti yang saya katakan diawal, Tuhan selalu menunjukkan kenapa dan mengapa semua hal terjadi pada kita, walau kadang lama dia menunjukkannya. Oh iya, masih ada satu lagi yang bermasalah, salah satu mantan saya curhat tentang rumah tangganya, kami sudah tidak ketemu lama sekali, dia curhat lewat chatting FB, saya pun menasehati sebisa saya dan menasehati untuk tidak berantem di wall FB karena itu aib keluarga, dan habis itu sudah. Waktupun berlalu dan saya pun tak ingat sudah berapa lama ketika tiba-tiba Istrinya add FB saya dan saya terima (saya tau karena saya melihat mention-mentionan berantem mereka di wall FB), saya pun merasa ada yang aneh. Saya pun langsung meluncur ke ke FB mereka berdua, setelak cek dan ricek akhirnya dapat kesimpulan kalau mereka berdua telah bercerai. Sampai saya menulis ini pun akun ntah itu istrinya atau dia sepertinya mati suri, postingan-postingan yang lama sudah tidak ada lagi, sudah dihapus dan muncul akun baru, karena tidak mau disangkut paut saya diamkan saja permintaan mereka, yang masih saya bingungkan sampai saat ini kenapa saya kebawa-bawa?!

Kedua tentang mantan sahabat. Kadang ada sahabat yang menusuk dari dalam pura-pura baik tapi ada maunya. Jika sudah di dapat apa yang di mau kita ditinggalkan. Kadang mengaku sahabat tapi di saat sulit dia ntah di mana. Saya juga pernah punya sahabat yang dulu sangat akrab bahkan saya tulus bantu, tapi ketika saya sulit dia tidak ada. Justru orang yang tidak diduga-duga yang membantu saya. Jadi sekarang mereka masuk dalam daftar mantan sahabat saya, sahabat menjadi hanya sekedar teman saja saat ini. Setidaknya saya jadi tau siapa yang benar-benar sahabat atau sekedar memanfaatkan saya saja. Harus lebih selektif, benar kata-kata bijak bahwa musuh sebenarnya adalah orang terdekat kita sendiri, bahkan yang kita anggap musuh kadang dia yang akan menolong kita. 

Sekarang yang terakhir, mantan suami/istri. Pasti kebanyakan tidak akur, karena perceraian pasti kebanyakan menyakitkan salah satu pihak. Tapi setidaknya seiring waktu harus bersikap dewasa. Apalagi jika ada anak, harus bisa bersikap lebih bijak. Boleh putus hubungan sebagai suami/istri, tapi harus diingat bahwa di sana ada dua keluarga yang berkepentingan dengan cucu-cucunya. Perceraian adalah hal yang buruk, tapi hal buruk kadang akan membawa kebaikan.

Itulah pendapat saya tentang mantan, masing-masing dari kita mungkin banyak pendapat-pendapat lain yang setuju dan tidak setuju. Saya hanya menulis dari sudut pandang saya, silahkan kalau teman-teman punya pendapat lain :)

Akhir kata, apapun yang terjadi dulu pernah satu hati dan mewarnai jalan hidup saya, terimakasih untuk itu. Sekarang punya jalan kehidupan masing-masing. Silahturahmi adalah baik, asal dimaknai dengan baik juga ^.^
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar